(cerita
nyata yang di ambil dari pengalaman hidup seseorang yang qhu jadikan kakak qhu
)
Panggil aja
dia dengan sebutan akrabnya yaitu “Mas.e”. Dya sekarang beranjak berumur 27
tahun,dya adalah seseorang yang penuh rahasia,suka membantu teman, galak, dan
penuh teka teki, ehhh malah kayax
orang mau ngisi TTS aja ada teka-tekinya .. hehhehehe..
12 tahun
silam Mas.e duduk di kelas 3 Mts di Jepara ,1 minggu akan menjelang Ujian Sekolah sebuah musibah yang
amat berat buat dya menimpanya,yaitu kedua orang tuanya kecelakan di Kudus dan
keadannya sangat parah dan terpaksa oarang tuanya harus di operasi. Dengan
musibah yang menimpanya dya dengan berat hati harus memutuskan untuk keluar
dari sekolah dan harus bekerja thug mencari biaya operasi otang tuanya. (sayang
ya... udah mau lulus malah keluar, sunnguh cerita yang mengharukan :P )
Dan
alhamdulillah orang tuanya dapat menjalankan operasi danberjalan dengan lancar
selamat.
Sejak keluar
dari sekolah dya menjalani hari-harinya dengan bekerja dan bekerja,hasil upah
yang cukup itu selalu di berikan oleh ibunya untuk memenuhi kebutuhan
sehari-harinya. Beberapa bulan dya bekerja merasa bosan dan ingin menambah
kegiatan dalam harinya,dya mengikuti olahraga panjat. Awal dari olahraga ini
membawa dya dalam pendewasan dirinya dan jalan hidup yang membanggakan bagi
orang tuanya dan dirinya.
Tapi orang
tuanya awalnya tidak setuju dengan kegiatannya, tapi dya tidak pantang mundur
dan pantang menyerah dengan larangan
orang tuanya dya tetap selalu berlatih dan berlatih, sehinnga masa perlombaan
pun di buka dan dya mengikutinya. Alhamdulillah dceh dengan tekad dan penuh
keyakinan untuk membuktikan kepada orant tuanya dya berhasil meraih juara dan
mendapatkan sebuah 1 piala emas,1 piala perunggu dan 1 piala perak..
Dalam keadan
menangis dan bangga dya pulang dengan membawa kabar membanggakan yang membuat
kedua orang tuanya menangis atas prestasinya anak ke2 nya itu. Melihat anaknya
berhasil dan berprestasi dalam olahraga panjat mendorong ibunya ingin
membelikan sepatu dengan harga yang bernominal cukup tinggi buatnya. Dengan keiginan
ibunyamembelikan sepatu membuat cowok
berbadan keker ini menangis dan
bersemangat mengguleti olahraganya.
Dengan
dukungan kedua orang tuanya tiap perlombaan dya selalu berprestasi dan bisa
nyampe lomba tingkat Nasional dya babat semua .
Awal tahun
2011 dya mendapatkan tawaran menjadi pelatih panjat dan PA di sekolah SMK N X
Jepara dan dya menerimanya menjadi pelatih nyampe sekarang .
Cacatan
kecil buat semua rekan” dan sahabat qhu :
Dengan tidak
sekolah tinngi aq bisa menjadi orang yang berhasil seperti ini, buat rekan” qhu
“Pendidikan tidak menjamin kesuksesan kita tanpa adanya keinginan dan tekad
kuat”. Tuhan bersama orang- orang pemberani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar